Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Mazhab Bashrah Sebagai Aliran Ilmu Nahwu Tertua

Mazhab Bashrah merupakan aliran yang dianggap tertua
dalam sejarah ilmu Nahwu yang ada. Hal ini
karena kelahiran hingga pertumbuhannya itu bermula dari kota Bashrah.  Dari kota ini pula terdapat berbagai teori dan
prinsip-prinsip ilmu Nahwu digagas. Banyak para tokoh terkemuka perintis ilmu
ini seperti Abu al-Aswad al-Du’ali hingga tokoh terkemuka cabang lainya seperti
imam al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi, imam Sibawaih dan lain lain sebagainya.



Sekilas Tentang
Kota Bashrah



Secara garis besar kota Bashrah merupakan kota
perdagangan yang terletak dipinggir negara-negara Arab. Di sana, terdapat mengalirnya
sungai Tigris dan Euphrates yang bermuara ke laut. kota Bashrah terletak pada
jarak 300 mil tenggara Baghdad. Penamaan kota ini diperoleh dari sifat tanahnya,
karena kota Bashroh merupakan tempat yang memiliki tanah yang halus berbatu,
banyak mengandung air dan bagus untuk pertanian. Hal ini diperlihatkan dengan
adanya buluh (Qhasb) yaitu tanah yang cocok untuk dijadikan tempat tinggal,
dan memungkinkan untuk berkembang dan mengambil manfaat dari tempat-tempatnya
yang bersifat natural. Dari sinilah nama Bashrah dijadikan sebagai nama Kota.



Struktur
Bangunan



Bangsa Arab adalah bangsa Baduwi. Mereka lahir, tumbuh
dan berkembang di daerah pedalaman. Tempat gembala mereka adalah padang sahara,
makanan mereka bersumber dari alam, dan minuman mereka berasal dari air hujan
yang alami. Merekapun menghirup udara yang bersih kondisi seperti inilah yang
tidak mungkin memisahkan dan menjauhkan mereka dari alam, karena alam merupakan
tempat tinggal mereka, tempat sekawanan ternak yang mereka miliki dan asas
kehidupan mereka, sehingga tatkala mereka keluar untuk menaklukkan
negara-negara yang berdekatan, mereka sangat rindu untuk kembali ke pendalaman
dan kangen akan padang sahara.



Tatkala khalifah Umar bin al-Khattab menaklukan persia,
ia mengutus Matsna bin Harits asy-syaibani untuk melakukan serangan kehutan,
sebagai persiapan untuk menaklukkan besar-besaran. Kemudian, ditugaskan Sa’ad
bin Abi Waqash untuk menaklukkan kota-kota. Beliau juga mengutus tentara yang
dipimpin ‘Utbah bin Ghazwan untuk mempersulit posisi penduduk ahwaz, persia dan
bergerak membantu saudara mereka yang sedang berperang yaitu Sa’ad bin Abi
Waqash.



Ketika ‘Utbah pergi ke selatan Irak,  ia bertemu dengan Suwaid bin Qutbah
adz-Dzuhli beserta kekuatan dari bani Bakr bin Wail dan bani Tamim yang sedang
bergerak mendekati pasukan yang berdekatan dengan mereka di Persi. ‘Utbah pun
menyatukan tentara Suwaid dengan pasukannya dan mereka tinggal di tenda-tenda.
Akan tetapi ‘Utbah berpendapat bahwa pasukannya membutuhkakn tempat tinggal
yang bisa dipakai lagi jika kembali dari berperang dan melindungi mereka dari
dinginnya hujan. Dia pun menulis surat pada khalifah  untuk meminta izin tentang gagasanya
tersebut. Umar membalas dengan pernyataan "kumpulkanlah pasukanmu disatu
tempat yang dekat dengan air dan terjaga, jangan ada gunung dan sungai yang
memisahkan kita dan tuliskanlah sifat tempat yang kau maksud’’
maka ‘Utbah
menulis “sesunguhnya hamba menemukan tempat yang tanahnya berikil, yang berada
di ujung pedalaman, terdapat air dan buluh didalamnya’’.
Umar mengatakan “sesunguhnya
inilah basrah, dekat dengan sumber air, tempat perlindungan dan juga tempat
mencari kayu bakar’’
. Kemudian beliau menyepakati untuk di jadikan tempat
pemukiman tentara.



Kota Bashrah Pioner Bagi Ilmu Nahwu



Telah kita ketahui bahwa ilmu Nahwu tumbuh dan bekembang
ditangan para ulama Basrah. sebenarnya madzhab kuffah telah melakukan hal yang
sama, namun bagaimana pun juga madzhab Bashralah sebagai pioner dan yang paling
awal dalam hal ini. ketika para ulama kuffah mulai sibuk dengan nahwu itu kira
kira sepadan dengan ilmuan Mazhab Bashrah di era sempurna. Oleh karena, itu terciptanya
kondisi mazhab Bashrah seperti ini tidak lepas dari beberapa hal berikut:

        1. letak geografis



Bashrah terletak pada jarak 300 mil ke arah tenggara dari
kota bagdad, terdapat sungai tigrisdan euphrates yang mengalir dan bermuara di
laut. kondisi setrategis seperti ini tentunya akan berpengaruh kuat terhadap
pembentukan personalitas penduduk, dan membuat mereka terkenal juga kematangan
berfikir. letak kota Bashrah yang berada di pingir pedalaman, fasih bahasa yang
murni, dan terbebas dari cacat dari kata kata asing. Disana terdapat ilmuan
yang kadang kala melakukan perjalanan ke pedalaman, namun ada kalanya membawa
orang Baduwi ke kota mereka. Di tengah perjalanan, biasanya mereka bertemu
dengan orang arab asli dan melakukan pembicaraan dari sumber bahasa yang asli. orang
yang terkenal melakukan perjalanan ke pedalaman untuk melakukan survei bahasa dan
mengumpulkanya adalah sebagai berikut:

  • Imam Khalil bin Ahmad
  • Yunus bin Hamid
  • Nadzar bin Syamil
  • Abu Zaid
    al-Anshari



hal ini tampak jelas sekali dari perkataan imama al-Khalil
ketika ditanyai oleh al-Kisai tentang sumber-sumber ilmunya (pedalam Hijaz, Najd dan Tihama) maka dengan serta merta al-Kisai pun keluar menuju pedalaman
dan menghabiskan lima belas botol tinta untuk menulis bahasa arab selain yang
sudah dihafalnya. kedatangan orang orang Baduwi dari pedalaman ke Bashrah sungguh
telah memberikan gambaran yang beraneka ragam, dari mereka yang tingal hanya
untuk sementara kemudian kembali kepedalaman dan ada pula yang tingal cukup
lama dan baru kembali ke qabilah mereka, bahkan jika ada yang mendapatkan
tempat yang nyaman di Bashrah mereka tidak kembali. Banyak para siswa yang
belajar bahasa menemui orang orang Baduwi untuk mendengar percakapan mereka dan
mengambilnya.

        2. Keseimbangan Sosial



Bahrah merupakan salah satu kota yang aman dan stabil. Oleh
karena itu kondisi seperti ini telah menghantarkan kota Bahrah menjadi kota
yang berperadapan, dipenuhi dengan berbagai aktivitas keilmuan dan memanfaatkan
berbagai aneka ragam kebudayaan. Kemudian terjadilah pertemuan keilmuan yang
berbeda-beda dan munculnya mazhab-mazhab agama dan filsafat.

        3. Pasar Mirbad



Pasar mirbad merupakan pasar yang sangat terkenal. Pasar ini
terletak di pintu barat kota Bahrah. Dahulunya pasar ini dikenal dengan nama pasar
unta
karena terbatas hanya pada penjualan unta, lalu dinamakan Mirbad
karena unta ditinggalkan ditempat tersebut. Adapun sebab didirikanya pasar
Mirbad adalah karena orang orang arab yang datang ke Bahrah dari tengah jazirah
arab menemukan dipinggiran kota tersebut untuk beristiraha. Lalu mereka menanti
ditempat tersebut untuk berdagang dan saling bertukar hal-hal yang bermanfaat.

        4. Masjid Bashrah



Di dalam masjid Bashrah tedapat berbagai majlis
diantaranya sebagai majlis kajian tafsir, ilmu kalam, bahasa dan lain
sebagainya. Para ilmuanya ialah merupakan penduduk Bashrah itu sendiri yang
berkebangsaan Perisa, India dan sebagian lagi orang-orang Baduwi yang datang
dari pedalaman. Adapun majlis-majlis tersebut antara lain sebagai berikut:

  • Majlis Himad bin
    Sulmah
  • Majlis Musa bin
    Siyar  al-Aswari
  • Majlis Abu Umar
    bin Alla
  • Majlis Khalil
    bin Ahmad al-Farahidi
  • Majlis Yunus bin
    Habib

Editor : kang Rafada



Sumber bacaan: Biografi Ulama Nahwu


Posting Komentar untuk "Mengenal Mazhab Bashrah Sebagai Aliran Ilmu Nahwu Tertua"