Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ilmu Nahwu: Bolehkah Ayat Al-Qur'an Terdapat Lafadz Yang Syadz?

PERTANYAAN:
Dalam al-Qur’an terdapat Ayat وَيَأْبَى اللهُ اِلَّا اَنْ يُتِمَّ نُوْرَهُ. Adapun lafadz يَأْبَى disitu adalah lafadz yang syadz, padahal kalau membaca al-Qur’an dengan bacaan yang syadz tidak boleh. Bagaimana hukum Nahwu menyikapi yang seperti ini?

JAWABAN:
Sebelum menjawabnya, sebaiknya kita telaah lagi pengklasifikasian dari syadz itu sendiri.
  1. مُخَالِفٌ لِلْقِيَاسِ دُوْنَ الْاِسْتِعْمَالِ (keberadaan lafadz tidak sesuai dengan aturan namun hal tersebut sering digunakan oleh orang Arab). Contohnya: lafadz أَبَى - يَأْبَى 
  2. مُخَالِفٌ لِلْاِسْتِعْمَالِ دُوْنَ القِيَاسِ (keberadaan lafadz jarang digunakan oleh orang Arab namun mengikuti aturan).
  3. مُخَالِفٌ لِلْقِيَاسِ وَالْاِسْتِعْمَالِ (keberadaan lafadznya tidak mengikuti aturan dan jarang digunakan oleh orang Arab)
Sehingga dapat kita rumuskan bahwa membaca al-Qur’an yang tidak diperbolehkan itu adalah jika syadznya termasuk pada bagian ketiga.

 فَاِنْ قِيْلَ: كَيْفَ يَكُوْنُ شَاذًّا وَهُوَ أَفْصَحُ الْكَلَامِ قَالَ اللهُ تَعَالَى وَيَأْبَى اللهُ اِلَّا اَنْ يُتِمَّ نُوْرَهُ (فَالْجَوَابُ) أَنَّ كَوْنَهُ شَاذًا لَا يُنَافِى وُقُوعَهُ فِى كَلَامِ اللهِ تَعَالَى فَاِنَّ الشَّاذَ لَا يَكُوْنُ مَرْدُوْدًا اِلَّا اِذَا خَالَفَ اَلْقِيَاسَ وَالْاِسْتِعْمَالِ. اهــ مجموع خمس رسائل لدخلان ص ١٢ 

Posting Komentar untuk "Ilmu Nahwu: Bolehkah Ayat Al-Qur'an Terdapat Lafadz Yang Syadz?"