Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab Fa'il Kitab Jurumiyah: Pengertian dan Contoh Fa'il Dzahir

Ngajisalafy.com - Fa'il merupakan bab yang sangat penting dalam kitab jurumiyah. Fa'il merupakan salat satu posisi yang di-rofa'kan bagi isim yang menempatinya.

Sebelumnya, kisi-kisi terkait posisi yang dibaca rofa' telah dipaparkan di bab ini Ngaji Jurumiyah: 7 Posisi Rofa' yang Dapat Ditempati oleh Isim.

Pada kesempatan ini, penulis akan membedah pengertian dan bagian fa'il.

Ibnu Ajurum berkata,

الْفَاعِلُ هُوَ الاسم اَلْمَرْفُوعُ اَلْمَذْكُورُ قَبْلَهُ فِعْلُهُ.

"Fa’il adalah isim yang di-rafa’kan yang fi'ilnya (kata kerjanya) disebutkan sebelum fa'il (subjek)."

Dalam bahasa Indonesia, fa'il sama dengan subyek.

Catatan

Perlu diingat, dalam bahasa Arab, subyek terletak setelah kata kerja. Hal ini berbeda dengan bahasa Indonesia atau Inggris. Sebab, dalam dua bahasa yang disebut terakhir itu, subyek terletak sebelum kata kerja atau verb

Contoh

  • جَاءَ زَيْدٌ (Zaid telah datang).

Secara leksikal, kata زَيْدٌ berposisi sebagai fa'il (subyek). Sedangkan جَاءَ sebagai fi'il (kata kerja)زَيْدٌ (Zaidun) disebut setelah kata kerja (جَاءَ). 

Sedangkan dalam bahasa Indonesia, Zaidun disebut sebelum kata kerja. Kata "Zaidun" sebagai subyek dan "datang" sebagai kata kerja atau predikat.

Pembagian Fa'il

Terkait fa'il, Ibnu Ajurum berkata,

 وَهُوَ عَلَى قِسْمَيْنِ ظَاهِرٍ, وَمُضْمَرٍ. فَالظَّاهِرُ نَحْوَ قَوْلِكَ قَامَ زَيْدٌ, وَيَقُومُ زَيْدٌ, وَقَامَ الزَّيْدَانِ, وَيَقُومُ الزَّيْدَانِ, وَقَامَ الزَّيْدُونَ, وَيَقُومُ الزَّيْدُونَ, وَقَامَ اَلرِّجَالُ, وَيَقُومُ اَلرِّجَالُ, وَقَامَتْ هِنْدٌ, وَتًقُوْمُ هِنْدُ, وَقَامَتِ الْهِنْدَانِ, وَتَقُومُ الْهِنْدَانِ, وَقَامَتْ الْهِنْدَاتُ, وَتَقُومُ الْهِنْدَاتُ, وَقَامَتْ اَلْهُنُودُ, وَتَقُومُ اَلْهُنُودُ, وَقَامَ أَخُوكَ, وَيَقُومُ أَخُوكَ, وَقَامَ غُلَامِي, وَيَقُومُ غُلَامِي, وَمَا أَشْبَهَ ذَلِكَ.

"Dan fa’il itu dibagi menjadi dua bagian, yaitu fa’il dzhahir (yang tampak) dan fa’il dhamir (yang tidak tampak). Adapun fa’il dzahir seperti contoh ucapanmu قَامَ زَيْدٌ (Zaid telah berdiri), يَقُومُ زَيْدٌ (Zaid akan berdiri), قَامَ الزَّيْدَانِ (Dua Zaid telah berdiri), يَقُومُ الزَّيْدَانِ (Dua Zaid akan berdiri), قَامَ الزَّيْدُونَ (sejumlah Zaid telah berdiri), يَقُومُ الزَّيْدُونَ (sejumlah Zaid akan berdiri), قَامَ اَلرِّجَالُ (sejumlah lelaki telah berdiri), يَقُومُ اَلرِّجَالُ (sejumlah lelaki akan berdiri), قَامَتْ هِنْدٌ (Hindun tellah berdiri), ًتَقُوْمُ هِنْدُ (Hindun akan berdiri), قَامَتِ الْهِنْدَان (Dua Hindun telah berdiri), تَقُومُ الْهِنْدَانِ (Dua Hindun akan berdiri), قَامَتْ الْهِنْدَاتُ (Sejumlah Hindun telah berdiri), تَقُومُ الْهِنْدَاتُ (sejumlah Hindun akan berdiri), قَامَتْ اَلْهُنُودُ (beberapa Hindun telah berdiri), تَقُومُ اَلْهُنُودُ (beberapa Hindun akan berdiri), قَامَ أَخُوكَ (saudaramu telah berdiri), يَقُومُ أَخُوكَ (saudaramu akan berdiri), قَامَ غُلَامِي (anak laki-lakiku telah berdiri), dan يَقُومُ غُلَامِي (anak laki-lakiku akan berdiri)."

Fa'il terbagi menjadi dua. Pertama, fa’il dzahir. Kedua, fa’il dhamir. Tulisan ini akan membahas fa’il dzhahir. 

Fa'il Isim Dzahir

Fa’il dzahir adalah isim dalam posisi fa'il yang jelas terlihat keberadaannya dan bukan berupa kata ganti. 

Contoh
  • أَكَلَ زَيْدٌ الرُّزَّ (Zaid makan nasi).

Pada kalimat di atas, زَيْدٌ dikategorikan sebagai fa'il dzahir. Terdapat dua poin mengapa زَيْدٌ disebut fa'il dzahir.

  1. Posisi زَيْدٌ sebagai fa'il (subyek) atau orang yang memakan nasi. Karena زَيْدٌ menempati posisi fa'il, maka ia harus dibaca rofa'.
  2. Di sisi lain, fa'il dalam kalimat ini disebut jelas tanpa menggunakan kata ganti, yakni kata زَيْدٌ.

Untuk memahami contoh yang disebutkan oleh Ibnu Ajurum dalam kitab Jurumiyah, silakan diterapkan pembahasan ini dengan contoh tersebut.

Contoh

  • يَقُومُ اَلرِّجَالُ. Kata اَلرِّجَالُ sebagai fa'il dzahir. Sebab, اَلرِّجَالُ menempati posisi fa'il dan jelas tertulis, bukan kata ganti. Karena itu, اَلرِّجَالُ dibaca rofa' dengan tanda dlommah.

Silakan samakan pembahasan ini dengan contoh-contoh yang ada dalam kitab Jurumiyah.***


(Imam ash-Shinhaji, Matan al-Ajurumiyah, Indonesia, Syarikah Maktabah al-Madaniyah)

Posting Komentar untuk "Bab Fa'il Kitab Jurumiyah: Pengertian dan Contoh Fa'il Dzahir"