Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab Naibul Fa'il Dalam Jurumiyah: Definisi Naibul Fa'il dan Cara Membuat Fi'il Bina Majhul

Ngajisalafy.com - Naibul fa'il termasuk dalam daftar posisi yang dibaca rofa' layaknya fa'il. Namun, terdapat perbedaan definisi antara naibul fa'il dan fa'il.

Sebelumnya, definisi dan pembagian fa'il telah dijelaskan pada tulisan ini Bab Fa'il Kitab Jurumiyah: Contoh dan Bentuk 12 Fa'il Isim Dhomir.

Pada kesempatan kali ini, penulis akan memaparkan naibul fa'il dalam kitab Jurumiyah.

Ibnu Ajurum berkata,

وَهُوَ اَلِاسْمُ اَلْمَرْفُوعُ اَلَّذِي لَمْ يُذْكَرْ مَعَهُ فَاعِلُهُ

"(Naibul fa'il) adalah isim yang dibaca rofa' yang fa'ilnya (subjeknya) tidak disebutkan bersamanya."

Naib artinya pengganti. Fa'il artinya pelaku atau subjek. Secara bahasa, naibul fa'il adalah pengganti si pelaku.

Dalam bahasa Indonesia, naibul fa'il sama dengan subjek dalam susunan kalimat pasif.

Contoh

ضُرِبَ زَيْدٌ (Zaid dipukul). Di sini, Zaid menjadi objek atau orang yang dipukul. Tanpa diketahui siapa sosok yang memukul.

Sedangkan pada kalimat ضَرَبَ زَيْدٌ عَمْرًا (Zaid memukul Umar), Zaid sebagai pelaku yang memukul. 

I'rob

Isim yang menempati posisi naibul fa'il harus dibaca rofa'.

Contoh

ضُرِبَ زَيْدٌ (Zaid dipukul). زَيْدٌ dibaca rofa' lantaran menempati posisi naibul fa'il.

Cara Membuat Fi'il Bina Majhul

Naibul fa'il berhubungan dengan fi'il bina majhul (kata kerja kalimat pasif). Sebab, subjek dari bina majhul yaitu naibul fa'il.

Dalam bahasa Indonesia, cara membuat kalimat pasif (bina majhul) sangat mudah. Sebab, hanya menambahkan kata "di" di depan kata kerja. Contoh: Apel "dimakan."

Dalam bahasa Arab, terdapat ketentuan khusus dalam membentuk fi'il bina majhul, baik madhi ataupun mudhori'.

Ibnu Ajurum berkata, 

فَإِنْ كَانَ اَلْفِعْلُ مَاضِيًا ضُمَّ أَوَّلُهُ وَكُسِرَ مَا قَبْلَ آخِرِهِ، وَإِنْ كَانَ مُضَارِعًا ضُمَّ أَوَّلُهُ وَفُتِحَ مَا قَبْلَ آخِرِهِ

"Apabila fi'il merupakan madhi, maka di-dlommah-kan (huruf) awalnya dan di-kasroh-kan sebelum huruf akhirnya."

Cara membuat bina majhul pada fi'il madhi berbeda dengan fi'il mudhori'. Berikut ini cara membentuk fi'il bina majhul.

1. Fi'il Madhi

Huruf pertama di-dlommah-kan dan huruf sebelum akhir di-kasroh-kan.

Contoh

  • ضَرَبَ (telah memukul) menjadi ضُرِبَ (telah dipukul)
  • فَتَحَ (telah membuka) menjadi فُتِحَ (telah dibuka)
  • شَرَبَ (telah meminum) menjadi شُرِبَ (telah diminum)
  • نَصَرَ (telah menolong) menjadi نُصِرَ (telah ditolong)
  • أَخَذَ (telah mengambil) menjadi أُخِذَ (telah diambil)

2. Fi'il Mudhori'

Huruf pertama di-dlommah-kan dan huruf sebelum akhir di-fathah-kan.

Contoh

  • يَضْرِبُ (sedang/akan memukul) menjadi يُضْرَبُ (sedang/akan dipukul)
  • يَفْتَحُ (sedang/akan membuka) menjadi يُفْتَحُ (sedang/akan dibuka)
  • يَشْرَبُ (sedang/akan meminum) menjadi يُشْرَبُ (sedang/akan diminum)
  • يَنْصُرُ (sedang/akan menolong) menjadi يُنْصَرُ (sedang/akan ditolong)
  • يَأْخُذُ (sedang/akan mengambil) menjadi يُؤْخَذُ (sedang/akan mengambil)

Pembagian naibul fa'il akan dibahas pada tulisan mendatang.***

(Imam ash-Shinhaji, Matan al-Ajurumiyah, Indonesia, Syarikah Maktabah al-Madaniyah)

Posting Komentar untuk "Bab Naibul Fa'il Dalam Jurumiyah: Definisi Naibul Fa'il dan Cara Membuat Fi'il Bina Majhul"