Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengupas Tuntas Konsep lafadz قبل dan بعد

Konsep lafadz قبل dan بعد

Ngajisalafy.com-Perlu
diketahui bahwa kalimat isim (kata benda) jika ditinjau dari bentuk berubahnya
akhir kalimat maka dibagi menjadi dua macam :

1.   Isim Mu’rab (إسم معرب) adalah isim yang harokat huruf akhirnya
berubah disebabkan amil yang berbeda-beda. Atau definisi lain ialah isim yang
harokat akhirnya bisa berubah sesuai dengan kedudukanya. 
Seperti :

-  جَاءَ زَيْد (Zaid Datang)

Kata zaid
di
I’rab rafa’ karena bekedudukan sebagai Fa’il (subjek/pelaku) tanda rafa’nya
menggunakan harokat Dhommah karena isim mufrad (kata yang menujjukan arti satu)

-  رَأَيْتُ زَيْدًا  (Saya Melihat Zaid)

Kata zaid diI’rabi nasob karena berkedudukan sebagai
maful Bih (objek) 
tanda nasob-nya menggunakan harokat fathah karena
berupa isim mufrad.

  -مَرَرْتُ بِزَيْد (saya lewat bertemu dengan zaid)

Kata zaid diI’rab Jar karena kemasukan amil
yang berupa huruf jar (ba’) tanda jarnya menggunakan harokat kasroh karena isim
mufrad.

2.  Isim Mabni (إسم مبني) adalah isim yang harokat huruf akhirnya
tetap atau tidak berubah meskipun kemasukan amil yang bebeda-beda. Seperti :

Tingkah Rofa'     : جَاءَ سِبَوَيْهِ

Tingkah Nasob   : رَأَيْتُ سِبَوَيْهِ





Tingkah Jar         : مَرَرْتُ بِسِبَوَيْهِ 

Konsep lafadz قبل dan بعد



Lafadz قبل  dan بعد termasuk ظرف (isim yang menunjjukan arti tempat atau waktu). kedua lafadz ini
termasuk lafadz yang selalu mudhof (disandarkan kepada lafadz lain). namun
apabila mudhof ilehnya dari lafadz
قَبْلُ  dan بَعْدُ dibuang maka, hukum mabni dan mu’rabnya dari lafadz tersebut sebagai berikut :



Kapan Lafadz قَبْلُ  dan بَعْدُ dihukumi sebagai MABNI ?



Lafadz قَبْلُ  dan بَعْدُ dihukumi mabni ‘ala al-dhammi apabila
mudhof ilehnya dari kedua lafadz tersebut dibuang secara lafadz akan
tapi masih mengira-ngirakan secara maknawi.



seperti contoh Q.S Ar-Rum ayat 4 :



لِلهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ



Artinya : “Bagi Allah-lah urusan
sebelum dan sesudah (mereka meneng).



Kedua lafadz diatas مِنْ قَبْلُ dan مِنْ بَعْدُ didahului oleh huruf Jar seharusnya
hukumnya dibaca  kasrah, kenapa dhommah ?
karena disebabkan adanya mudhof ileh (lafad yang disandarkan) yang dibuang
maka hukumnya mabni dhommah.



Takdir maknanya :



Yang dimaksud dari مِنْ قَبْلُ dan مِنْ بَعْدُ pada ayat diatas adalah مِنْ قَبْلِ الْغَلَبِ وَمِنْ بَعْدِهِ (sebelum kemenangan dan
sesudahnya).



Sebagaimana yang telah dikatakan
dalam nadzom Alfiyah Ibnu Malik :

وَاضْمُمْ بِنَاءً غَيْرًا إِنْ عَدِمْتَ مَا ** لَهُ أُضِيْفًا نَاوِيًا مَا عُدِمَ
قَبْلُ كَغَيْرُ وَبَعْدُ حَسْبُ أَوَّلُ ** وَدُوْنَ وَالْجِهَاتُ أَيْضًا وَعَلُ

Terjemahan :

Bacalah dlomah dengan memabnikan pada lafadz
ghoiru, jikalau lafadz yang disandarkan padanya ditiadakan, dengan mengira-ngirakan
pada lafadz yang dibuang. Lafadz
عَلُ، جِهَاتُ، دُوْنَ، أَوَّلُ، حَسْبُ، بَعْدُ، قَبْلُ itu hukumnya sama seperti lafadz.غَيْرُ





Kapan Lafadz قَبْلُ  dan بَعْدُ dihukumi sebagai MU'RAB ?



Lafadz  قَبْلُ dan  بَعْدُdihukumi sebagai mu’rab apabila
keduanya dimudhofkan. Seperti contoh bi bawah ini :



ü  Contoh dari lafdz قَبْلُ yang dihukumi mu’rab



وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ



Artinya : “Dan bertasbihlah dengan memuji tuhan, sebelum terbit
matahari”.



            Lafadz قبل merupakan dzorof yang dibaca
nashab. Tanda nasobnya dengan menggunakan fathah karena isim mufrad. Ia
dihukumi Mu’rab karena dimudhofkan kepada lafadz
طُلُوْعِ الشَّمْسِ



ü  Contoh dari lafdz بَعْدُ yang dihukumi mu’rab



مَنْ كَفَرَ بِاللهِ مِنْ بَعْدِ إِيْمَانِهَ



Artinya : “barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman
(Dia akan mendapat kemurkaan Allah) ”.



           Lafadz بعد merupakan dzorof yang dibaca Jar
karena kemasukan huruf Jar
مِنْ. Tanda jarnya dengan menggunakan
kasrah karena isim mufrad. Ia dihukumi Mu’rab karena dimudhofkan kepada
lafadz
إيمانه yang
sebagai mudof ileh.



 



Sebagaimana yang telah dikatakan
dalam nadzom Alfiyah Ibnu Malik :



َوَأَعْرَبُوْا إِذَا نَصْبًا مَا ذُكِّرَ**  قَبْلاً وَمَا مِنْ بَعْدِهِ قَدْ ذُكِر  

 Terjemahan :



Para ulama’ memu’rabkan
dengan membaca nashob pada lafadz
قبل dan
setelahnya ketika dinakirahkan (tidak mengira-ngirakan lafadz yang dibuang,
baik secara lafadz atau makna).



 



 


Posting Komentar untuk "Mengupas Tuntas Konsep lafadz قبل dan بعد"