Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seputar Tentang Kitab Jurumiyah, Pemburu Ilmu Nahwu Wajib Tahu

Kitab Jurumiyah 

Ngajisalafy.com - Matan Jurumiyah merupakan kitab yang wajib dipelajari bagi pelajar yang ingin memperdalam ilmu nahwu.

Kitab ini berisi materi seputar kaidah-kaidah dasar terkait gramatika bahasa Arab.

Kitab ini sudah sangat populer di kalangan santri Indonesia. Sebab, hampir seluruh pesantren di nusantara menggunakan kitab ini sebagai materi wajib bagi pemula.

Dengan memahami isi kitab ini, pelajar akan mudah memahami isi kitab 'Imrithi dan al-Fiyah ibnu Malik.

Sebab, redaksi dalam kitab Jurumiyah tidak pelik dan lebih mudah dipahami.

Karena itu, biasanya, seorang guru akan memberi rekomendasi kepada murid agar memahami isi kitab ini sebelum mempelajari kitab di atasnya dalam bidang ilmu yang sama.

Pengarang Kitab Jurumiyah

Kitab Jurumiyah ditulis oleh Syekh Muhammad bin Muhammad bin Daud as-Shinhaji al-Ajurumi.

Ash-Shinhaji merupakan nisbah ke satu kabilah di negeri Maroko. Sedangkan Ajurum berasal dari bahasa Barbar yang memiliki arti fakir dan sufi. Lalu, ia dikenal dengan nama Ibnu Ajurum.

Imam Makudi dan lainnya menyebut Ibnu Ajurum sebagai Imam dalam disiplin ilmu Nahwu.

Pengarang kitab Jurumiyah lahir pada tahun 672 H/1273 M di Fes, Maroko (Maghrib). 

Para ulama pada zamannya memujinya dengan sebutan ahli nahwu. Bahkan, ia memiliki pengetahuan tentang faraidh (fikih waris), ilmu hitung, ilmu sastra. Ibnu Ajurum memeiliki banyak karangan kitab, baik dalam ilmu qiraat dan lainnya.

Pengarang kitab Jurumiyah tersebut meninggal pada 723 H/1323 M di Fez. Ibnu Ajurum dimakamkan di Kota Fez, Maroko.

Kitab Jurumiyah

Di balik ketenaran kitab Jurumiyah hingga saat ini, terdapat kisah menarik yang perlu digali.

Syekh ash-Shinhaji tidak hanya menyusun kitab ini sampai selesai saja. Ternyata, ia sempat menguji coba dengan berbagai cara untuk membuktikan kitab ini bermanfaat bagi semua generasi.

Syahdan, saat kitab Jurumiyah selesai ditulis, Ibnu Ajurum itu melempar kitab tersebut ke laut. 

"Jika kitab ini murni karena Allah, ia (Jurumiyah) tidak akan basah," ucap Ibnu Ajurum.

Namun, saat diambil, kitab Jurumiyah tersebut ternyata tidak basah. Artinya, kitab ini memang murni dibuat karena Allah.

Dalam riwayat lain, setelah kitab Jurumiyah itu selesai disusun, Ibnu Ajurum pergi ke suatu tebing yang tinggi. Dari sana, ia melempar kitab tersebut.

"Ya Allah, jika kitab ini (dikarang) murni karena-Mu, kembalikanlah kepadaku," ujarnya berdoa.

Kemudian, Allah Swt. pun mengembalikan kitab tersebut kepada pengarangnya, Syekh Muhammad bin Muhammad bin Daud ash-Shinhaji al-Ajurumi.***

Sumber: Ahmad Zaini Dahlan, Syarh Matan al-Ajurumiyah fi 'Ilmi al-Lughah al-'Arabiyah, Beirut, Syarikah Daar al-Masyari'

Hasyiyah al-Hamidi ala Syarh al-Kafrawi

Posting Komentar untuk " Seputar Tentang Kitab Jurumiyah, Pemburu Ilmu Nahwu Wajib Tahu"