Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Tuntunan Solat Paling Lengkap - NGAJI SALAFY

Solat
merupakan rukun Islam yang nomor dua, hukumnya wajib dikerjakan oleh
orang Islam yang sudah mukallaf (baligh dan berakal). Bagi anak kecil yang
sudah tamyiz (pintar) dan umurnya sudah mencapai tujuh tahun maka wajib
bagi walinya untuk memerintahkan mereka untuk mengerjakan salat dan memukul
mereka apabila tidak mau mengerjakan solat ketika berumur sepuluh tahun.

Panduan Tuntunan Solat Paling Lengkap
Salat
yang wajib dikerjakan sehari semalam ada lima salat, jumlah semua hitungan rakaatnya
adalah 17 rakaat yaitu :

  • Salat Dhuhur
    sebanyak 4 rakaat,
  • Salat Ashar
    sebanyak 4 rakaat,
  • Salat Maghrib
    sebanyak 3 rakaat,
  • Salat Isya' sebanyak 4 rakaat,
  • Salat Subuh
    sebanyak 2 rakaat.



KETENTUAN-KETENTUAN SALAT



Salat
memiliki ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi yakni syarat dan rukunnya.



Syarat Wajib
Melakukan Salat Ada 3 :

  1. Beragama islam
  2. Mukallaf (baligh
    dan berakal)
  3. Suci dari haid
    dan nifas



Syarat Sahnya
Salat Ada 6 :

  1. Mengetahui
    tata cara salat
  2. Suci dari hadas,
    baik hadas kecil atau besar
  3. Suci dari najis
    yang tidak dima'fu didalam pakaian, badan dan tempat salat
  4. Menutupi aurat
  5. Mengetahui
    masuknya salat
  6. Menghadapkan
    dada ke kiblat



Ruku-rukun salat ada 15 yaitu:

  1. Niat
  2. Takbiratul
    ikhram
  3. Membersamakan
    niat dengan takbiratul ikhram
  4. Berdiri bagi
    yang mampu, berdiri dalam salat fardu
  5. Membaca surat
    al-fatihah
  6. Ruku’
  7. I’tidal
  8. Sujud
  9. Duduk diantara
    dua sujud
  10. Tuma’ninah di dalam ruku’, i’tidal, sujud dan duduk di
    antara sujud dua.
  11. Membaca tahayyat akhir/tasyahhud akhir
  12. Membaca sholawat pada nabi Muhammad setelah tasyahhud akhir
  13. Membaca salam yang pertama
  14. Duduk untuk tasyahhud akhir, duduk untuk membaca sholawat kepada nabi dan duduk salam yang pertama
  15. Tartib



PRAKTEK SALAT SECARA SEMPURNA

  • NIAT DAN
    TAKBIRATUL-IKHRAM



Orang
yang salat melakukan Takbiratul Ihram denyan membaca
الله اكبر



Pada takbiratul ihram di sunnahkan mengangkat kedua
tangan diatas pundak dengan meluruskan ujug jari-jari pada kedua daun telinga
bagian atas dalam keadaan agak renggang dan condong ke arah kiblat. Sedangka
kedua ibu jari menyentuh ujung telinga bagian bawah. Cara ini sunnah yang dilakukan
setiap melakukan takbir yang di sunnahkan dengan mengangkat tangan. 
Pada waktu takbiratul ihram
didalam hatinya harus niat melaksanakan untuk salat.



Niat salat bisa dilafadzkan
dengan sempurna sebagaimana berikut:

Niat Solat Dzhuhur



أُصَلىِّ فَرْضَ الظُّهْرِ
أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَتِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا/إِمَامًا للهِ تَعَالىَ



“Saya sengaja mengerjakan
salat fardu dzuhur empat rakaat dalam keadaan menghadap kiblat, tepat waktu,
menjadi ma’mum atau imam karena Allah ta’ala’’

Niat Solat Ashar



أُصَلىِّ فَرْضَ الْعَصْرِأَرْبَعَ
رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَتِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا/إِمَامًا للهِ تَعَالىَ



‘’Saya menyengaja salat fardu
ashar empat rakaat dalam keadaan menghadp qiblat, tepat waktu, menjadi ma’muman
atau imam karena allah ta’ala’’

Niat Solat Magrib



أُصَلىِّ فَرْضَ الْمَغْرِبِ
ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَتِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا/إِمَامًا للهِ تَعَالىَ



 ‘’Saya sengaja
salat fardu magrib tiga rakaat dalam keadaan menghadap kiblat, tepat waktu,
menjaidi ma’mum atau imam karena Allah ta’ala’’

Niat Solat Isya’



أُصَلىِّ فَرْضَ الْعِشَاءِ
أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَتِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا/إِمَامًا للهِ تَعَالىَ



‘’saya sengaja salat fardu isya’
dalam keadaan menghadap kiblat, tepat waktu, menjadi ma’mum atau imam karena Allah
ta’ala’’



Niat Solat Subuh



أُصَلىِّ فَرْضَ الْصُبْحِ
رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَتِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا/إِمَامًا للهِ تَعَالىَ



‘’Saya sengaja salat fardu subuh
dua rakaat dalam keadaan menghadap kiblat, tepat waktu, menjadi ma’mum atau
imam karena Allah ta’ala’’

  • DOA IFTITAH



Setelah melaksanakan takbiratul ihram di sunnahkan
membaca doa iftitah. lafadz doa iftitah sebagai berikut :



للهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً
وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ
حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ
وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ
اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ



‘’Allah maha besar lagi pula
sempurna kebesarannya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak dan
maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, aku hadapakan wajahku kepada dzat yang
menciptakan langit dan bumi dengan keadaa lurus dan pasrah dan aku bukanla dari
golongan orang-orang yang menyekutukan Allah, sesungghnya salatku, ibadahku,
hidup dan matiku semata hanya karena Allah tuhan sekalian alam, tidak ada
sekutu baginya dan begitulah aku di perintah dan aku dari golongan muslimin
".

  • MEMBACA SURAT AL-FATIHAH DAN SATU SURAT DALAM AL-QUR’AN



Kemudian membaca surat al-fatihah
wajib di baca dengan tertib, artinya membaca sesuai dengan susunan yang sudah
di tetapkan di dalam al-Qur’an yaitu di mulai dari basmalah dan diakhiri pada
kalimat
ولا الضالين  selesai membaca
al-fatihah sunnah membaca surat al-qur’an.



Bacaan surat al-fatihan dan
contoh bacaan surat al-qur’an :



بِسْمِ ٱللَّهِ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيم. ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ. ٱلرَّحْمَٰنِ
ٱلرَّحِيمِ. مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ. ٱهْدِنَا
ٱلصِّرَ. صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ. غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ
عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ.



بِسْمِ ٱللَّهِ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيم. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
. اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ
كُفُوًا اَحَدٌ.



Baca Juga : Hukum Baca Basmalah Dalam Sholat Menurut 4 Mazhab
  • RUKU’ BESERTA TUMA’NINAH

Selesai membaca surat kemudian
ruku’ disertai tuma’ninah, ruku’ ialah dengan cara membungkukkan badan
sekiranya kedua tangan bisa meraih lutut, sedangkan cara ruku’ yang sempurna
dengan membungkukkan badan, sekiran tulang belakang, punggung dan leher serta
kepala bisa lurus atau rata, serta dua betis ditegakkan dan dua telapak tangan meraih lutut dengan jari-jari sedikit renggang sekiranya menghadap kiblat.



Doa ketika Ruku’



سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ 3x



“Maha suci tuhanku yang maha
luhur serta memujinya”

  • I’TIDAL BESERTA THUMA’NINAH



Kemudian I’tidal yaitu berdiri
tegak setelah ruku’. Ketika bangun dari ruku’ disunnahkan membaca
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ
حَمِدَهُ
(semoga Allah menerima pujian orang yang memuji). Ketika posisi tubuh sudah tegak disunnahkan membaca
doa I’tidal sebagai berikut :



رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
مِلْءُ السَّمَوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ.



“Ya Allah tuhan kami, bagi-Mu
segala puji sepenuh isi langit dan bumi dan sepenuh barang yang engkau
kehendaki setelah itu”



Keadaan kedua tangan ketika i’tidal yang lebih adalah
dilepas dengan terurai lurus kebawah.



Melaksanakan i’tidal harus ada thuma’ninah diam setelah
bergerak tetapi diamnya tidak lebih lama dari seukuran membaca dzikir yang di
tetapkan. Bahkan bila lamanya seperti lamanya membaca surat al-fatihah dengan
diam atau membaca dzikir lain, maka membatalkan pada salat.

  • SUJUD



Selesai ruku’ kemudian turun
untuk melaksanakan sujud dua kali yang masing-masing disertai dengan tuma’ninah,
ketika turun dari ruku’ sunnnah membaca takbir dengan tanpa mengangkat kedua
tangan kemudian meletakkan semua anggota sujud yaitu kening, kedua lutut, kedua
telapak tangan, perut jari-jari kaki.



Cara sunnah dalam melaksanakan
sujud adala : pertama meletakkan kedua lutut dalam keadaan renggang kira-kira
satu jengkal, dilanjutkan meletakkan kedua tangan lurus pada pundak bahu,
sedang jari-jari tangaan terlepas menghadap kiblat dengan keadaan rapat, posisi
kedua lengan diangkat dari bumi sekiranya dapat terlihat, selanjutnya
meletakkan kening dengan pelan-pelan dan sunnah meletakkan hidung. Posisi kaki
direnggangkan kira-kira satu jengkal dan jari-jari posisi sujud sudah sempurna
tidak boleh memindah dahi ketempat lain dan sunnah membaca do’a :



سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلىَ وَبِحَمْدِهِ 3x



  • DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

Setelah
sujud pertama kemudian duduk untuk memisah dari sujud yang kedua. Duduk di
antara sujud dua dilakukan dengan thuma’ninah dan sunnah dengan duduk
iftirasy. Duduk iftirasy adalah musalli (orang yang solat) dududk di atas
mata kaki kiri dan telapak kaki kanan ditegakka, serta ujung jari-jari kaki
kanan ditekuk dengan menghadap ke kiblat, dua telapak tanagan di letakkan di
dua paha, jari-jari dilepas semua ujung jari-jari lurus dengan dua dengkul. Duduk
dengan model ini juga sunnah dilakukan ketika duduk tahayyit awal dan duduk
istirahat, waktu duduk diantara dua sujud sunnha membaca do’a:



رَبِّ اغْفِرْلِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي
وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عُنِّي.



“Ya
Allah! Ampunilah dosaku, kasihilah aku, cukupkanlah aku dari segala kekurangan,
angkatlah derajatku, berilah aku rizqi, berilah aku petunjuk, berilah aku
kesehatan dan berilah aku ampunan”



  • TAHIYYAT AKHIR

Setelah sejud keduan pada raka’at akhir dilanjutkan
membaca Tayiyyat akhir dengan posisi duduk. duduk tahiyyat akhir
sunnah dilakukan dengan duduk Tawarruk yaitu menempelkan pantat yang
kiri ke tempat duduk, kaki kiri keluar dari arah bawah kaki kanan yang
ditegakkan dengan meletakkan telapak kaki kiri ada di bawah tulang kering kaki
kanan, ujung jari-jari kaki kanan ditekuk degan dihadapkan ke arah qiblat,
sedang posisi dua tangan diletakkan di atas dua paha dengan meluruskan
jari-jari pada kedua lutut, jari-jari tangan kiri dilepas dan dirapatkan sedang
jari-jari tangan kanan digenggam kecuali jari telunjuk tersebut sunnah di
angkat agak sedikit condong sampai selesai salam sedang pandangan mata tertuju pada
jari telunjuk.



Adapun baca do’a tahiyyat sebagai berikut:



ألتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ
عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا
وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ.



Setelah membaca tahyat
kemudian membaca sholawat kepada nabi Muhammad dan hukumnya sunnah disempurnakan
seperti dibawah ini :



أَللهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ،
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ،
وبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ
مَجِيدٌ.



“segala kehormatan, keberkahan, 
solawat dan kebaikan adalah milik Allah. Salam rahmat dan berkah Allah
mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada wahai nabi Muhammad. Salam sejah-tera
semoga tetap terlimpahkan kepada kami dan seluruh hamba Allah yang
sholeh-selehah.  Aku bersaksi bahwa tiada
junjungan kita nabi Ibrahim dan keluarganya dan seluruh alam semesta engkaulah
yang maha terpuji lagi maha mulya‘’.

  • SALAM



Setelah
membaca tahiyyat dan solawat kemudian salam pertama dengan membaca ‘’assalamualaikum
warahmatullah’’
dan sunnah di lanjutkan dengan membaca salam ke dua. pada
waktu salam pertama disunnahkan menoleh kearah kanan sehingga pipi yang kanan
terlihat oleh orang ada di pinggir kanannya dan waktu salam ke dua sunnah
menoleh ke kiri, sehingga pipi yang kiri terlihat oleh yang ada di pinggir
kirinya.

  • TAHIYAT AWAL



Membaca
tahiyat awal sunnah dilakukan di raka’at  keduanya salat yang lebih dari dua rakaat.
Tahiyat awal sunnah dikerjakan dengan cara duduk iftirasy, adapun
bacaannya sama dengan tahiyat Akhir, hanya setelah setelah membaca solawat
kepada Nabi Muhammad tidak perlu dilengkapi hingga selesai.

  • DOA QUNUT



Membaca
doa Qunut hukumnya sunnah dikerjakan pada waktu I’tidal pada rakaat yang kedua
dalam solat subuh dan solat witir yang dilakuakn diseparuh bulan ramadhan. Hukumnya
juga sunnah mengangkat kedua tangan disaat membaca doa Qunut. Posisi telapak
tangan lurus dengan bahu, dengan jari-jari lebih tinggi dari telapak tangan.
Sedangkan posisi kedua tangan boleh memilih antara dipisah atau dikumpulkan.
Dalam peraktek solat berjama’ah makmu 
yang mendengar bacaan Qunut makmum cukup membaca Amin, kecuali sampai
pada kalimat pujian maka makmum juga ikut membacanya. Setelah membaca Qunut
tidak diperbolehka mengusap kedua tangan ke muka. Adapun doa Qunut sebagai berikut
:



اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ
فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ
(فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ
وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ
عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ) وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا
مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ



Artinya :
“Ya Allah, berilah aku petujjuk sebagaimana orang yang telah orang engkau
beri petunjuk, berilah aku kesehatan sebagimana orang yang telah engkau beri
kesehatan, berilah aku kekuasaan sebagaimana orang yang telah engkau beri kekuasaan,
berilah aku berkah pada segala apa yang engkau berikan, peliharalah aku dari
kejelekanya sesuatu yang telah engkau pastikan karena sesungguhnya engkaulah
dzat yang memastikan sesuatu dan tak ada yang dapat memastikan engkau,
sesungguhnya dia tidaklah akan hina orang yang telah engkau beri kekuasaan dan
tidak akan mulia orang yang engkau musuhi, maha suci engkau ya Allah lagi maha
luhur segala puji bagi-Mu atas sesuatu yang telah engkau pastikan, aku memeohon
ampun dan bertaubat kepada engkau, semoga Allah melimpahkan rahmat, berkah dan
salam kepada junjungan nabi Muhammad beserta keluaraga dan para sahabat”



Bacaan Qunut diatas yang berada didalam kurung merupakan kalimat
Pujian

Posting Komentar untuk "Panduan Tuntunan Solat Paling Lengkap - NGAJI SALAFY"