Inilah Pengantar Ilmu Nahwu
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ
Artinya :
“Allah, tiada Tuhan (berhak disembah) melainkan Dialah yang hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya)".
Dalam yat lain, lafadz Allah berharakat fathah :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Q.S al-Baqarah : 153)
Dalam basmalah, lafadz Allah berharakat kashrah:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Artinya :“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.
Perubahan harakat pada lafadz Allah diatas bukanlah sembarangan. Melainkan ada kaidah-kaidah yang mengatur perubahan harakat akhir lafadz tersebut. Kesalahan dalam pemberian harakat itu bisa mengubah arti atau makna. Seperti contoh dibawah ini :ضَرَبَ زَيْدٌ بَكْرًا
Artinya : “Zaid sudah memukul Bakr”, ketika lafadz Zaid diberi harakat dhommah maka menujjukan bahwa ia sebagai pelaku (faail) namun, jika lafadz Zaid diberi harakat fathah maka menujjukkan bahwa ia sebagai sasaran (maful bih). Seperti :
ضَرَبَ بَكْرٌ زَيْدًا
Artinya : “Bakr sudah memukul Zaid”.
Oleh karena itu, mempelajari kaidah seputar perubahan akhir ini begitu penting.
Kaidah ini akan dibahas dalam ilmu nahwu. Karena, memang ilmu nahwu merupakan salah satu cabang dari ilmu Bahasa Arab yang membahas tentang bagaimana menyusun kalimat yang sesuai dengan kaidah-kaidah Bahasa Arab, baik yang berkenaan dengan posisi lafadz dalam suatu kalimat atau kondisi lafadz (harakat akhir dan bentuk) dalam suatu kalimat.
Selain ilmu nahwu, ilmu penting yang wajib dipelajari bagi pemula ialah ilmu sharraf. Kedua cabag ilmu ini (nahwu dan sharraf) diistilahkan sebagai ilmu alat. Karena, dengan kedua ilmu ini, kita dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara membuat kalimat yang sesuai dengan kaidah-kaidah Bahasa Arab resmi. Adapun jika kita ingi membuat kalimat Bahasa Arab yang indah, baik dari sisi susunanya, pemilihan kata dan maknanya atau tinggi nilai sastranya, maka kita perlu mempelajari cabang Bahasa Arab lainya seperti :
- Ilmu Balaghah (keindahan bahasa)
- Ilmu Ma’ani (memahami teks sesuai dengan konteks)
- Ilmu Arudh (sya’ir bahasa arab)
Posting Komentar untuk "Inilah Pengantar Ilmu Nahwu"
Anda Mendapatkan Manfaat Dari Informasi Ngaji Salafy? berkomentarlah dengan baik dan tidak menaruh link aktif.
Hormat Kami
Admin Ngaji Salafy