Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Kisah Unik Imam Sibawaih Sang Pakar Nahwu

NgajiSalafy.com - Imam Sibawaih merupakan salah satu
ulama nahwu yang tekenal dimana mana. Ia memiliki banyak karangan tentang ilmu
garamatikal bahasa Arab. Di usia yang sangat muda ia telah menekuni barbagai
disiplin ilmu Agama dan tak heran jika semasa hidupnya terdapat banyak kisah
unik yang ia alami. Pada kesempatan ini kami akan memberikan 7 kisah menarik
Imam Sibawaih semasa hidupnya. 

 



1. Imam Sibawaih Pernah Mengalahkan Gurunya

Imam Sibawaih memiliki sejarah hidup yang sangat
menakjubkan dalam perjalanan hidupnya dalam menggeluti ilmu gramatika bahasa
Arab (ilmu nahwu). Beliau memikiki guru yang bernama imam al-Kholil bin AhmadAl-farahidi, merupakan seorang sangat alim dalam bidang nahwu sekaligus
pencipta ilmu ‘Arud (ilmu timbangan syai’ir). Imam kholil juga dikenal sebagai
pengarang kitab al-‘Ain (kamus bahasa Arab pertama).
 







Imam Sibawaih berguru kepada imam al-Kholil selama
beberapa tahun lamanya bersama seorang seperguruannya yang bersama Asmu’i. Imam
Sibawaih adalah seorang yang sangat jenius, terbukti dalam beberapa kesempatan
beliau perna debat sangit dengan gurunya dan tak jarang Imam al-Kholil dibuat
kewalahan oleh muridnya yang satu itu.

Dalam sebuah hikayat disebutkan bahwa sangking jeniusya, Imam Sibawaih telah melebihi keilmuan gurunya. Sehingga banyak dari murid-murid Imam al-Kholil yang berpindah dan lebih memilih berguru kepada Imam Sibawaih ketimbang dirinya. Hal itu terjadi setelah Imam Sibawaih pamit pada Imam al-Kholil pasca beberapa lama beguru kepada beliau. Hal itu membuat sang guru yang ikhlas itu agak bersedih dan sedikit putus asa. Puncak dari kesedian tersebut, beliau melarikan diri dari kediamannya lalu mengembara denga tujuan tak jelas. Namun beliau berharap dalam pengembaraan itu, Allah memberikan suatu ilmu kepadanya sebagai tambahan ilmu dari ilmu murid yang telah mengalakannya yakni Imam Sibawaihi.



Dalam
perjalana itu, beliau menemukan berbagai pengalaman baru. Banyak pristiwa-pristiwa
alam yang tejadi disekitar beliau berupa aneka bebunyian yang beraneka ragam, Seperti
bunyi ombak dipantai, bunyi kicauan burung yang bersaut-saut diudara, bunyi
angin yang berhembus dengan lembutnya ditelinga orang yang dirundungi sedih dan
pilu. Dari berbagai bunyi alam itu akhirnya Allah menganugrahkan sebuah ilmu
baru kepada Imam al-Khalil, yaitu ilmu timbangan sya’ir yang diberi nama dengan
ilmu ‘Arudh dan Qawafi. Ilmu itu memiliki fungsi dan manfaat yang sangat besar,
terkhusus dalam dunia sastra Arab yang kebanyakan penduduk sangat hobi dengan sya’ir.
Nah untuk menguji kebenaran sya’ir yang mereka buat agar terasa elegan didengar
telinga, maka di butuhkan suatu ilmu untuk mengatur dan menyelaraskannya. Ilmu
itu tak lain dan tak bukan adalah ilmu ‘Arudh dan Qawafi, dimana Beliau
dianggap sebanggai orang yang pertama kali menciptakan ilmu tersebut dan tidak
dimiliki oleh muridnya. Dengan ini hilanglah segala keputusasaan Imam al-Kholil
yang selama ini menggerogoti hatinya.



Itulah
salah satu hikayat kehebatan Imam Sibawaih. Jarang-jarang seorang murid bisa
mengalahkan gurunya dan bahkan sampai merampas murid-murid gurunya
sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Imam Sibawaih. Akan tetapi jangan
disalah pahami, bahwa merampas disini tidak seperti yang kita bayangkan. Akan
tetapi dalam artian adanya kecenderungan dari murid-murid Imam al-Kholil itu
berguru kepada Imam Sibawaih, setelah beberapa lama belajar dengan Imam al-Kholil.
Itu sebenarnya wajar, karna menurut satu pepatah “Guru yang hebat itu adalah
guru yang muridnya bisa melebihi ilmu dan kemampuannya”.



2. Jawaban Unik Imam Sibawaih Ketika Ditanya Malaikat
“Man Rabbuka?"

Ada suatu riwayat yang menyebutkan, bahwa setelah imam Sibawaih meninggal dunia, didalam kubur ia pernah ditanya oleh malaikat
yang berbunyi
مَنْ رَبُّكَ ؟ (siapa tuhan-Mu), kemudian imam
Sibawaih dengan santai menaggapi pertanyaan malaikat, bahkan imam Sibawaih
balik pertanya kepada malaikat “coba engkau I’rabi pada lafadz diatas Man
itu kalimat apa? dibaca apa? dan kedudukanya apa?”.
Malaikat jelas tidak
bisa menjawab karena ia hanya bertugas bertanya. Kemudia malaikat laporan kepada
Allah lalu dijawab oleh Allah agar imam Sibawaih dimasukkan saja ke dalam
surga.



3. Dibakarnya Semua
Karangan Kitab Imam Sibawaih



Dikisahkan bahwa imam Sibawaih
pernah memiliki seorang istri yang cantik dan sangat menyanyanginya, akan
tetapi saking cintanya beliau terhadap ilmu Agama khususnya dibidang ilmu
Nahwu beliau kurang memperhatikan istrinya. Bahkan beliau lebih memilih
mengarang kitab dan terus bergelut dengan ilmu dari pada bercengkeraman dengan
istrinya.



Sehingga istrinya pun merasa
cemburu dan akhirnya membakar semua karangan kitab kitab beliau. Seketika itu
juga akhirnya imam Sibawaih menceraikan istrinya sebab beliau yakin bahwa ilmu
akan lebih bermanfaat didunia dan akhirat. Baca kisah lengkapnya DISINI



4. Memiliki Budak
Yang Sangat Cerdas



Dikisahkan, bahwa ada seseorang
laki-laki yang hendak menemui imam Sibawaih dengan maksud ingin menandinginya
dalam ilmu nahwu. Setibanya disana ternyata imam Sibawaih sedang tidak berada
dirumahnya. Lalu keluarlah budak perempuan imam Sibawaih untuk menemui lelaki
tersebut. Kemudia ia berkata kepada budak itu, “Ada dimana tuan-Mu (imam
Sibawaih) wahai budak?” lalu budak perempuan itupun menjawab:



فَاءَ إِلىَ الْفَيْءِ فَإِنْ فَاءَ الْفَيْئُ فَاءَ



“(tuan) pergi kesuatu tempat
(berteduh), jika bayanganya sudah pergi (maksudnya jika matahari berada diatas
kepala) maka dia (akan) kembali”



Mendengar tuturan seperti itu,
kemudian lelaki itupun berkata:



وَاللهُ
إِنْ كَانَتْ هَذِهِ الْجَارِيَّةُ فَمَاذَا يَكُوْنُ سَيِّدُهُا



Artinya: “Demi Allah, jika budaknya
saja begini, bagaimna pula dengan tuanya?!”



Lalu lelaki tadi kembali dan
tidak menantang.



Adapun faidah yang dapat dipetik
dari kisah ini ialah sebagai berikut:

  • Budak
    saja pandai ilmu nahwu, kenapa kita yag merdeka tidak mau belajar Ilmu Nahwu?
  • Kisah
    diatas menujuukkan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang memiliki serat akan
    makna. Perhatikanlah bagaimana seorang budak merangkai kalimat hanya dengan
    menggunakan satu sumber kata saja yakni الفيء (menurut madzhab bashriyun) atau فاء (menurut madzhab
    kufah)
     



5. Masuknya Kedalam
Surga Karena Lafadz Jalalah (Allah)



Setelah sepeninggalannya imam Sibawaih,
ada salah satu sahabat beliau yang bermimpi denganya yang tengah menikmati berbagai
macam kenikmatan dan kemegahan di alamnya. Sang sahabat melihat imam Sibawaih
memakai pakaian yang sangat mewah dengan hidangan yang beraneka ragam
disekelilingnya serta ia juga ditemani oleh beberapa bidadari yang sangat
cantikin rupawan dan mempesona. kemudian sang sahabat itu bertanya kepada imam
Sibawaih, gerangan apa yang menyebabkan dirinya memperoleh berbagai macam
kenikmatan. Imam Sibawaih kemudian menceritakan pengalamanya ketika ditanya
oleh malaikat di alam kubur. Ketika malaikan telah menanyakan
pertanyaan-pertanyaan kubur yang seluruhnya dapat dijawab dengan baik, kemudian
malaikat bertanya kepadanya:



    “Tahukah engkau wahai Sibawaih, perbuatan
apa yang membuat engkau bisa menjawab dengan baik pertanyaan pertanyaan-Ku tadi?”



  
“Apakah karena ibadah saya?” jawab imam Sibawaih



  
“Bukan itu!” kata Malaikat



  
“Apakah karena berbagai macam karangan saya?”



    “Bukan!”



Berbagai jawaban yang diberikan
oleh imam Sibawaih tidak ada yang benar. Hingga pada akhirnya imam Sibawaih
menyerah karena tidak mengetahui jawaban yang sebenarnya.



Kemudian malaikat memberikan
jawaban yang sebenarnya bahwasanya Allah SWT telah menyelamatkan engkau karena atas
pendapat engkau yang menyatakan bahwa paling ma’rifat dari semua isim ma’rifat
adalah lafadz jalalah (Allah). Sedangkan ulama’ Nahwu nahwu yang lain
berpendapat bahwa yang paling ma’rifat adalah isim dhomir.



6.  Wafatnya Imam Sibawaih karena Suatu Perdebatan
Sengit



Perdebatan ini dilakukan oleh dua mazhab ulama’
besar yang sangat terkenal dalam ilmu lughot yakni madzhab kufah yang dipimpin
oleh imam al-Kisa’i dan madzhab bashrah yang dipimpin oleh imam Sibawaih. Simak
selengkapnya DISINI



7. Perdebatan Imam
Sibawaih Dengan Sang Guru (Imam al-Khalil)



Suatu ketika terjadi suatu
perdebatan antara guru dan murid tentang a’rafu al-maa’arif (paling ma’rifatnya
diantara isim ma’rifat), baca cerita lengkapnya DISINI



Semoga kita semua bisa mengikuti
jejak langkah beliau yang tekut dalam mempelajai suatu disiplin ilmu dan kita
bisa mengambil hikmah dari kisah kisah beliau diatas.



Sumber Refrensi:



Imam Sibawaih Sang
Pakar Ilmu Nahwu



 

2 komentar untuk "7 Kisah Unik Imam Sibawaih Sang Pakar Nahwu"

Anda Mendapatkan Manfaat Dari Informasi Ngaji Salafy? berkomentarlah dengan baik dan tidak menaruh link aktif.

Hormat Kami
Admin Ngaji Salafy